Senin, 30 September 2013

MENGAJAR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

                                        Pengertian Belajar

  • Thursan Hakim (2005:1), belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.

  • Menurut Slameto (2003:13), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

  • Menurut Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (1999:9), belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.

    Dalam konteks ini seseorang dikatakan belajar bilamana terjadi perubahan, dari sebelumnya tidak mengetahui sesuatu menjadi mengetahui.

    a.         Ciri–ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar :
    1)        Perubahan terjadi secara sadar.
    Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang–kurangnya ia meresakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. 
    2)        Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
    Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi  akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
    3)        Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
    Perubahan bersifat positif artinya dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan perubahan bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena ada usaha individu sendiri.
    4)        Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
    Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
    5)        Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
    Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
    6)        Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
    Perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
    b.        Prinsip–prinsip belajar adalah sebagai berikut:
    1)        Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
    (1)      Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
    (2)      Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
    (3)      Belajar perlu lingkungan yang menantang  di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
    (4)      Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
    2)        Sesuai hakikat belajar
    (1)      Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.
    (2)      Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.
    (3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pangertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mengharapkan pengertian yang diharapan.
    3)        Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari
    (1)      Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
    (2)      Belajar harus mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
    4)        Syarat keberhasilan belajar
    (1)      Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
    (2)      Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali–kali agar perhatian, keterampilan, sikap itu mendalam pada siswa.

    KESIMPULAN : Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang disertai usaha untuk bisa mencapainya. Sehingga didalam dirinya muncul keingintahuan yang besar sehingga seseorang tersebut mencarinya, belajar pun bukan hanya menghafal suatu rumus tapi mengerti  dalam prosesnya belajar. 

     

                                     Pengertian Mengajar

  • Nasution (1982:8) mengemukakan bahwa mengajar adalah segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.

  • Usman (1994:3) mengemukakan bahwa mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.

  • Hamalik (2001:44-53) mengemukakan, mengajar dapat diartikan sebagai (1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda, (3) usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

    KESIMPULAN : Mengajar adalah proses menyampaikan suatu pengetahuan atau pembelajaran dari seorang pengajar atau guru. sebuah usaha untuk merorganisasi sebuah warisan kepada generasi muda dan juga untuk persiapan siswa menghadapi kehidupan dilingkungannya.

 

                                                                Pengertian Pembelajaran

  1. Warsita (2008:85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”.

  2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

  3. Sudjana (2004:28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”. 

    KESIMPULAN : Pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan pengajarnya dalam lingkungan belajar.

 Jadi, hubungan antara belajar, mengajar dan pembelajaran sangat berkesinambungan karena Belajar merupakan proses siswa untuk mengetahui suatu yang sedang dipelajarinya melalui seorang guru atau pengajar sebagai sumber untuk mengajarkan ilmunya didalam suatu lingkungan belajar yaitu Pembelajaran.

 

 
DAFTAR PUSTAKA
 http://www.trigonalworld.com/2010/12/pengertiandefinisi-belajar-dan-mengajar.html
http://rikiantobaeng.blogspot.com/2013/06/teori-belajar-teori-pembelajaran-dan.html
 

Senin, 23 September 2013

HAKEKAT TEORI

“ Secara filosofis hakikat manusia merupakan kesatuan integral dari potensi-potensi esensial yang ada pada diri manusia, yakni: 1. Manusia sebagai makhluk pribadi. 2. Manusia sebagai makhluk sosial. 3. Manusia sebagai makhlik susila. 4. Manusia sebagai makhlik religius “

  Secara umum teori diartikan sebagai pendapat. Sedangkan dalam pengertian khusus, teori hanya digunakan dalam lingkungan ilmu atau biasa disebut teori ilmiah. Dalam pengertian khusus ini, Kerlinger (1973:9) menyatakan bahwa :“ A theory is a set of interrelated constructs (concepts), definitions, and propositions that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with the purpose of explaning and predicting the phenomena.”  

   Di dalam definisi ini terkandung tiga konsep penting.  Pertama, suatu teori adalah satu set proposisi yang terdiri atas konsep-konsep yang berhubungan. Kedua, teori memperlihatkan hubungan antarvariabel atau antar konsep yang menyajikan suatu pandangan yang sistematik tentang fenomena. Ketiga, teori haruslah menjelaskan variabelnya dan bagaimana variabel itu berhubungan.
 
Dengan demikian, teori dianggap sebagai sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam gejala sosial maupun natura yang ingin diteliti dan juga merupakan alat dari ilmu (tool of science).  Di lain pihak, teori juga merupakan alat penolong teori. Sebagai alat dari ilmu, teori mempunyai peranan sebagai : 
(a) teori sebagai orientasi utama dari ilmu, 
(b) teori sebagai konseptualisasi dan klasifikasi, 
(c) teori meringkas fakta,
 (d) teori memprediksi fakta-fakta, dan 
(e) teori memperjelas celah kosong.

   Teori mempunyai hubungan yang erat dengan penelitian dan juga dapat meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa teori, penemuan tersebut akan merupakan keterangan-keterangan empiris yang berpencar. Makin banyak penelitian yang dituntun oleh teori, maka makin banyak pula kontribusi penelitian yang secara langsung dapat mengembangkan ilmu pengetahuan (disarikan dari Moh. Nazir, 1983:22-25)

   Sementara itu, Ismaun (2001:32) mengemukakan bahwa teori adalah pernyataan yang berisi kesimpulan tentang adanya keteraturan subtantif. Menemukan keteraturan itulah tugas ilmuwan, dan dengan kemampuan kreatif rekayasanya, ilmuwan dapat membangun keteraturan rekayasa. Keteraturan rekayasa ini dapat dibedakan dalam tiga keteraturan, yaitu : (1) keteraturan alam, (2) keteraturan kehidupan sosial manusia dan (3) keteraturan rekayasa teknologi.

daftar pustaka :
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/07/hakikat-teori/
http://jalius12.wordpress.com/2010/12/06/pengertian-hakekat/

HUBUNGAN PEMBELAJARAN, KURIKULUM DAN PENDIDIKAN

                                PEMBELAJARAN

- ACHJAR CHALIL
  Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan    sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
- RAHIL MAHYUDDIN
  Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelek
- COREY
  Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus

Kesimpulan : Pembelajaran adalah suatu proses mengenal, atau mengetahui sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya. Disini terlihat perubahan perilaku yang melibatkan penguasaan ilmu dan keingintahuan yang tinggi, sehingga ia turut serta dalam kondisi pembelajaran tersebut.



                                     KURIKULUM
  • Daniel Tanner & Laurel Tanner : Pengalaman pembelajaran yang terencana dan terarah, yang disusun melalui proses rekonstruksi pengetahuan dan pengalaman yang sistematis di bawah pengawasan lembaga pendidikan agar pembelajar dapat terus memiliki minat untuk belajar sebagai bagian dari kompetensi sosial pribadinya.
  • Romine : Kurikulum mencakup semua temu permbelajaran, aktivitas dan pengalaman yang diikuti oleh anak didik dengan arahan dari sekolah baik di dalam maupun di luar kelas.
  • Murray Print. : Kurikum didefinisikan sebagai semua ruang pembelajaran terencana yang diberikan kepada siswa oleh lembaga pendidikan dan pengalaman yang dinikmati oleh siswa saat kurikulum itu terapkan.
Kesimpulan : Kurikulum adalah acuan atau sebuah system yang dirancang untuk sebuah proses pembelajaran yang terarah dan terencana. Kurikulum merupakan rencana  yang digunakan sebgai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan atau sasaran akhir.

                           PENDIDIKAN
  1. H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
  2. John Dewey, mengemukakan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social.
  3. Thompson mengungkapkan bahwa Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya.

Kesimpulan : Pendidikan adalah wadah utnuk menampung suatu proses  pembelajaran dengan acuan atau paduan yaitu kurikulum. Pendidikan merupakan bangunan terbesar dalam hubungan pembelajaran kurikulum dan pendidikan. Pendidikan tersebut berfungsi sebagai pengembangan potensi dan mencerdaskan anak-anak bangsa sehingga memunculkan  multitalented. Heart, Hand, and head yang harus dibangun dalam pendidikan sehingga potensi tersebut teraktualisasi dengan baik.

             HUBUNGAN PEMBELAJARAN KURIKULUM DAN PENDIDIKAN
Peter F. Oliva (1992) menggambarkan kemungkinan hubungan antara kurikulum dengan pengajaran dalam beberapa model sebagai berikut :

1.Model dualistis (the dualistic model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah. Keduanyatidak bertemu. Kurikulum yang seharusnya menjadi imput dalam menata sistem pengajaran tidak tampak. Demikian juga pengajaran yang semestinya memberikan balikan dalam proses penyempurnaan kurikulum tidak terjadi, karena kurikulum dan pengajaran berjalan sendiri. Model ini digambarakan sebagai berikut :

Model 1
Model Dualistis

2.Model berkaitan (the interlocking model)
Dalam model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu sistem yang keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan pengajaran maupun sebaliknya pengajaran dan kurikulum ada bagian yang berkaitan, sehingga keduanya memiliki hubungan. Digambarkan sebagai berikut :

Model 2
Model berkaitan

3.Model konsentris (the concentric model)
Pada model ini kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan dengan kemungkinan kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian dari kurikulum. Di sini ada ketergantungan satu dengan yang lain. Model konsentris ini digambarkan sebagai berikut :

Model 3
Model berkaitan

4. Model Siklus (the ciclical model)

Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara kurikulum dan pengajaran. Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan pengajaran. Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi keputusan kurikulum selanjutnya. Dalam model ini hubungan keduanya sangat erat meski kedudukannya terpisah yang berarti dalam analisis juga terpisah. Digambarkan sebagai berikut :

Model 4
Model Siklus

Kesimpulan :
Jadi, Hubungan antara Pembelajaran kurikulum dan pendidikan sangat erat kaitannya karena proses pembelajaran tanpa adanya kurikulum sebagai program atau acuan, akan terbengkalai atau tidak seperti tujuan yang telah tertulis. Lalu pembelajaran dan kurikulum pun sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Karena, pendidikan merupakan tujuan akhir dalam jangka panjang.

daftar pustaka :
http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-definisi-pendidikan.html
http://nomeng87.wordpress.com/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli/
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/31/pengertian-belajar-mengajar-dan-pembelajaran-menurut-para-ahli-520282.html