Rabu, 16 Oktober 2013

                                                                   1. Learning to Know
Dalam suatu lembaga pendidikan haruslah memprioritaskan keberhasilan sebuah proses pembelajaran, hal tersebut haruslah diaktualisasikan, karena mengingat bahwasanya pendidikan adalah hal yang sangat penting di era yang terus berkembang pesat dalam hal pengetahuan dan teknologi saat ini.

Tahapan awal untuk menciptakan pendidikan yang baik dan berkualitas adalah dengan mengetahui, memahami dan menerapkan pilar-pilar dalam pendidikan, dan learning to know atau belajar untuk mengetahui adalah pilar utama dalam sebuah pendidikan yang mempunyai nilai-nilai dan keyakinan yang menjadikannya sebuah kunci dalam suatu pendidikan. Proses-proses utama yang menjadi kunci dalam hal tersebut, meliputi:

1. Meninjau dan mengklarifikasi nilai-nilai dan keyakinan
2. Menyatakan misi dan tujuan pendidikan
3. Mengembangkan pemahaman tentang bagaimana siswa belajar
4. Responsif terhadap konteks dalam menentukan apa yang harus dipelajari oleh siswa dalam jangka waktu mereka mengenyam pendidikan di sekolah formal ataupun non formal

Learning to know adalah belajar mengetahui apa yang perlu diketahui siswa untuk mempersiapkan ia menghadapai era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga meliputi bagaimana mendesain pendidikan berdasarkan learning to know. Learning to know tidak hanya sebatas tahu saja apa yang ingin kita ketahui atau tahu apa yang tidak kita ketahui dari orang lain melainkan mengetahui ilmunya, memiliki karakteristik belajar mandiri yang nantinya bisa dan tahu caranya menerapkan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat.



                                                                         2. Learning to Do

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Berkarya artinya mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Berkarya sangat erat untuk hubungannya dengan kerja keras. Kerja keras menunjukkan bahwa seseorang mempunyai keinginan untuk memperoleh hasil secara baik dan efektif.

Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) adalah sebuah aspek psikomotorik yang harus diberikan kepada anak didik. Aspek psikomotorik ini dapat diterjemahkan dalam segala kegatan belajar – mengajar. Proses pembelajaran dalam konsep learning to do adalah peserta didik harus mau dan mampu (berani) mengaktualisasi keterampilan yang dimilikinya, selain bakat dan minat yang telah dimiliki sejak awal. Berani mengaktualisasi minat dan bakatnya, berarti peserta didik diarahkan untuk menyadari kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Kelebihan yang dimiliki harus senantiasa diasah untuk meningkatkan kemanfaatannya (menambah keterampilannya) dan juga pengetahuan akan kekurangan yang dimiliki memberikan sebuah tantangan untuk memperbaiki sehingga peserta didik nantinya akan menjadi manusia yang lebih unggul dimasa yang akan datang.


3. Learning to Be


APNIEVE mendefinisikan belajar didasarkan pada filsafat pendidikan humanistik yang bertujuan untuk mengembangkan manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Yang melibatkan aspek kekuatan, kemampuan dan bawaan potensi dalam diri manusia serta dapat menghormati martabat dan nilai masing-masing individu.
Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah proses untuk membentuk manusia yang memiliki jati dirinya sendiri. Oleh karena itu, pendidik harus berusaha memfasilitasi peserta didik agar bealajar mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu yang berkepribadian utuh dan bertanggung jawab sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat. Dalam pengertian ini terkandung makna bahwa kesadaran diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa yakni makhluk hidup yang memiliki tanggung jawab sebagai khalifah serta menyadari akan segala kekurangan dan kelemahannya. Learning to be, sehingga dapat mengembangkan kepribadian lebih baik dan mampu bertindak mandiri, membuat pertimbangan dan rasa tanggung jawab pribadi yang semakin besar, ingatan, penalaran, rasa estetika, kemampuan fisik, dan keterampilan berkomunikasi.


4. Learning to Live Together

Learning to live together dalam bahasa Indonesia artinya belajar untuk bisa hidup bersama , maksudnya yaitu dengan terus belajar kita akan terus mendapatkan wawasan yang baru mengenai sesuatu hal kita tidak ketahui sebelummnya. Dan untuk memasuki abad baru atau dunia “kita” bersama-sama maka memerlukan kunci di bawah ini, yaitu :
a. Memahami diri sendiri, satu sama lain dan dunia
b. Menggunakan teknologi baru secara kritis
c. Mencari tempat kita di masyarakat
d. Membangun dunia lebih layak dan lebih adil
Dan dalam mencapai keberhasilan yang diinginkan, yaitu dapat hidup bersama tanpa adanya rasa keberatan atau ketidaknyamanan pada diri sendiri pastilah terdapat masalah-masalah demi terciptanya kehidupan bersama tersebut, dan massala-masalah itu di antaranya :
a. Menemukan orang lain dengan menemukan diri sendiri
b. Mengadopsi perspektif kelomppok etnis, agama dan social lainnya
c. Berpartisipasi dalam proyek dengan orang-orang dari kelompok
d. Mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan ketegangan dan konflik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar